Maksud Brahmin
Dalam bahasa Inggeris: Brahmin
Ejaan alternatif: Brahmana itu
Sila ambil perhatian: Contoh di bawah adalah untuk tujuan ilustrasi sahaja dan tidak menggambarkan terjemahan atau petikan langsung. Adalah menjadi tanggungjawab anda sendiri untuk menyemak fakta untuk kebenaran.
Konsep Buddha 'Brahmin'
Dalam konteks Buddhisme, "Brahmin" (atau "Brahmana itu") merujuk kepada anggota kasta tertinggi di India, yang secara tradisional terlibat dalam pembelajaran dan pengajaran spiritual, terkait dengan praktik-praktik kitab suci Weda [1]. Dalam tradisi Mahayana, mereka sering dikaitkan dengan kepemimpinan spiritual dan kebijaksanaan [2]. Mereka juga sering terlibat dalam ritual keagamaan dan pengajaran [3]. Beberapa Brahmin berdebat dengan Gautama, mempertanyakan interpretasinya tentang diri dan realitas [4]. Dalam Mahayana, kelahiran kembali sebagai Brahmin dianggap sebagai hasil dari karma positif [5].
Dalam beberapa kisah, Brahmin dihormati karena kebijaksanaan mereka, seperti yang diakui sebagai salah satu jenis keluarga yang sesuai untuk kelahiran Buddha [6]. Seorang individu terpelajar yang mengklaim mengetahui bait Buddha meminta penghormatan sebagai imbalan [7]. Brahmin juga digambarkan sebagai tokoh yang dipengaruhi oleh Nagarjuna, yang kemudian menerima sila setelah menyaksikan demonstrasi kekuatannya [8]. Mereka juga ada yang meminta sedekah dari raja yang bersembunyi [9].
Dalam Mahayana, Brahmin digambarkan sebagai tokoh yang mewakili otoritas dan pembelajaran agama [10]. Ada pula yang menantang Dharmarakta untuk membuktikan cintanya pada Dharma [11]. Secara umum, Brahmin adalah kelas sarjana dan praktisi spiritual yang dianggap mewujudkan kebijaksanaan dan kehidupan yang beretika [12].
Dalam Theravada, Brahmin sering digambarkan sebagai anggota kasta imam yang terlibat dalam berbagai peran. Mereka terkait dengan pengetahuan dan spiritualitas [13]. Dalam beberapa kisah, mereka berinteraksi dengan ajaran Buddha [14]. Beberapa bertanggung jawab atas ritual, pengajaran, dan interpretasi teks-teks suci [15]. Mereka juga mencoba mengelola festival gajah, percaya Bodhisatta terlalu muda untuk tugas itu [16].
Dalam konteks sosial, Brahmin mewakili status sosial Bodhisatta dalam kehidupan sebelumnya [17]. Beberapa memprediksi masa depan keturunan Devagabbha [18]. Ada yang terlibat dalam kegiatan pertanian [19]. Beberapa berinteraksi dengan tokoh seperti Matanga dan Mandavya [20]. Ada pula yang mencari sedekah dan meminta kompensasi setelah insiden di masa lalu [21].
Dalam narasi, kebijaksanaan dan kebajikan seorang Brahmin disoroti [22]. Mereka juga ada yang mencari pengetahuan [23]. Gelar "Brahmin" digunakan oleh Sakka untuk menilai kebajikan seekor kelinci [24]. Mereka sering dikaitkan dengan pembelajaran dan spiritualitas [25]. Mereka juga ada yang membahas antara raja dan utusan [26].
Dalam kisah-kisah lain, Brahmin digambarkan sebagai individu yang terpelajar [27]. Gelar ini juga digunakan untuk merujuk pada Bodhisatta [28]. Darimukha berbicara kepada mereka saat menasihati Brahmadatta [29]. Mereka sering dikaitkan dengan keimaman dan beasiswa [30]. Bentuk Inggris dari "Brahmana" juga digunakan, mewakili anggota sekte [31].
Brahmin dalam Theravada sering dikaitkan dengan pembelajaran [32]. Mereka memiliki tanggung jawab terhadap pengamatan dan tugas spiritual [33]. Mereka juga adalah individu terpelajar yang merupakan asal mula Lima Bhikkhu [34]. Beberapa dipengaruhi oleh Dusi Mara [35]. Bavari dan pengikutnya, yang terpelajar dalam Weda, juga termasuk dalam kategori ini [36]. Ada pula yang mencoba mengukur tinggi Buddha [37].
Beberapa Brahmin, meskipun skeptis, akhirnya menjadi pengikut Buddha [38]. Mereka memprediksi masa depan Pangeran Siddhattha [39]. Pingiya menggunakan istilah hormat ketika berbicara kepada pamannya Bavari setelah mencapai arahatship [40]. Ada pula yang mengunjungi Raja Universal dan ditanyai tentang pengajaran Weda [41].
Dalam cerita, Brahmin ditugaskan untuk menemukan seorang gadis yang cocok dengan citra emas [42]. Mereka sering dikaitkan dengan pengetahuan dan ritual yang mendalam [43]. Mereka juga menunjukkan pengabdian yang ekstrem kepada para bhikkhu [44]. Beberapa memiliki kesalahpahaman tentang spiritualitas sejati [45]. Ada pula yang murah hati dan menawarkan sedekah kepada Buddha [46]. Beberapa berkontribusi positif pada komunitas mereka [47]. Pada akhirnya, Brahmin digambarkan sebagai individu yang tidak dapat menghentikan Dharma .
Konsep Hindu 'Brahmin'
Dalam konsep Hindu, "Brahmin" (Brahmana itu) merujuk kepada kasta pendeta yang memegang peranan penting dalam masyarakat. Dalam tradisi Vaishnavisme, mereka adalah keturunan keluarga Brahmana yang memegang tugas spiritual dan pengajaran [48]. Mereka adalah kasta imam dalam masyarakat Hindu, bertanggung jawab atas pendidikan spiritual dan memelihara tradisi suci [49] serta menyampaikan pesan penting [50]. Tokoh-tokoh ini seringkali membawa pesan dari raja [51] atau memainkan peran penting dalam konflik, seperti dalam cerita tentang sapi [52]. Mereka juga menerima persembahan dan berkat dari umat [53].
Dalam Purana, Brahmin adalah pendeta yang ahli dalam Veda dan dipanggil untuk memberkati dan melakukan ritual [54]. Mereka adalah bagian dari sistem varna Hindu, yang bertanggung jawab atas ritual keagamaan dan pengajaran [55]. Mereka juga berperan dalam narasi, seperti dalam interaksi dengan tokoh lain [56] atau sebagai penerima hadiah dan persembahan [57]. Dalam beberapa cerita, mereka adalah utusan yang dapat dipercaya [58] atau tokoh yang melaksanakan upacara Navaratra [59]. Brahmin seringkali terlibat dalam upacara penting [60] dan ritual [61] serta menjadi tokoh penting dalam berbagai konteks, termasuk dalam Anugita [62].
Mereka juga dipandang sebagai tokoh yang bijaksana yang diminta untuk nasihat [63] dan berperan sebagai jembatan antara dunia hidup dan arwah leluhur . Mereka dianggap sebagai tokoh terpelajar dalam ajaran Veda dan terlibat dalam ritual dan pengorbanan . Dalam beberapa cerita, mereka adalah penerima hadiah, terutama ramuan obat [64], dan pemimpin spiritual yang dihormati . Mereka melakukan ritual atas nama penyembah dan sering kali terlibat dalam pengajaran dan ritual . Mereka juga terlibat dalam upacara suci dan upacara . Mereka juga melakukan ritual pengorbanan Veda dan memainkan peran penting dalam upacara keagamaan . Mereka juga menerima hadiah [65] dan melakukan ritual untuk Rama [66].
Brahmin memainkan peran penting dalam perayaan seperti Akshayatritiya dan menerima persembahan makanan dan pakaian . Mereka juga terlibat dalam ritual dan praktik spiritual dan melakukan upacara untuk orang yang hidup dan yang telah meninggal . Dalam beberapa konteks, mereka dipandang sebagai atithi yang harus diperlakukan dengan baik . Mereka juga sering menjadi pemimpin spiritual dan melakukan ritual keagamaan [67]. Dalam Kali, mereka terkadang direndahkan dan dieksploitasi secara finansial . Mereka adalah tokoh yang dihormati dan dihormati dalam berbagai konteks, termasuk dalam Natyashastra [68]. Mereka memainkan peran penting dalam berbagai ritual dan tradisi Hindu, yang menunjukkan status sosial dan peran spiritual mereka yang signifikan.
Dalam Kavya, mereka menentang poligami [69] dan berperan penting dalam ritual dan menjaga pengetahuan suci [70]. Mereka juga berperan dalam melakukan ritual dan memberkati . Dalam Ayurveda, mereka seperti Drona mengalami perubahan status [71]. Dalam Jyotisha, mereka mengalami dampak tertentu selama gerhana [72]. Dalam Vyakarana, mereka terkait dengan Bhartrihari . Dalam Vedanta, mereka bertanggung jawab atas pengetahuan spiritual dan ritual [73] atau telah mencapai pengetahuan tertinggi [74]. Dalam Dharmashastra, mereka membaca ayat untuk memengaruhi hasil ritual [75]. Dalam Pancaratra, mereka memainkan peran penting dalam ritual dan upacara [76]. Dalam Kamashastra, mereka adalah kasta tertinggi [77].
Konsep Brahmin dalam sumber tempatan dan serantau
Dalam sejarah India, "Brahmin" merujuk kepada kasta dalam masyarakat Hindu yang berkaitan dengan keimaman dan peran cendekiawan [78]. Mereka adalah golongan pendeta yang memegang peranan penting dalam hierarki sosial tradisional [79]. Golongan ini sering dikaitkan dengan pendidikan dan peranan keagamaan [80].
Dalam naratif, mereka menjadi pusat identiti protagonis [81]. Golongan ini juga ditemui oleh pengembara Cina seperti Fa Hian di Jawa [82]. Mereka melaksanakan ritual dan ada yang menentang niat Rushyasrunga [83]. Amalan ritual mereka, termasuk pengorbanan haiwan, telah dikritik [84].
Penulis sendiri juga merupakan anggota kasta ini [85]. Mereka memegang kuasa spiritual dan memainkan peranan penting dalam menyebarkan doktrin Karma [86]. Tokoh-tokoh seperti Nagam Aiya juga merupakan golongan Brahmin yang menumpukan pada pendidikan dan perkhidmatan awam [87]. Mereka mempunyai pengaruh besar dan menentang perkahwinan semula balu [88].
Golongan ini sering dikaitkan dengan pembelajaran, pengajaran, dan panduan spiritual [89]. Mereka juga sering dipersalahkan atas beberapa isu di India [90]. Brahmin memimpin ritual puja dan menjalankan tugas keagamaan . Seorang Brahmin harus mendirikan api mereka di bawah Pleiades [91].
Sumber dan rujukan untuk bacaan lanjut
Senarai di atas adalah berdasarkan beberapa artikel (Bahasa Inggeris) dalam agama Buddha, Hindu, Jainisme, Sejarah dan tradisi rohani yang lain. Sumber yang digunakan dan maklumat lanjut tentang maksud simbol "Brahmin" boleh didapati di bawah untuk rujukan:
-) Apadana commentary (Atthakatha) door U Lu Pe Win: ^(1)
-) Mahayana Mahaparinirvana Sutra: ^(2), ^(3), ^(4)
-) Ksitigarbha Bodhisattva (Sutra of the Great Vow): ^(5)
-) Maha Prajnaparamita Sastra door Gelongma Karma Migme Chödrön: ^(6), ^(7), ^(8), ^(9), ^(10), ^(11)
-) Lankavatara Sutra door Daisetz Teitaro Suzuki: ^(12)
-) Guide to Tipitaka door U Ko Lay: ^(13), ^(14)
-) Jataka tales [English], Volume 1-6 door Robert Chalmers: ^(15), ^(16), ^(17), ^(18), ^(19), ^(20), ^(21), ^(22), ^(23), ^(24), ^(25), ^(26), ^(27), ^(28), ^(29), ^(30)
-) Vinaya Pitaka (1): Bhikkhu-vibhanga (the analysis of Monksâ� rules) door I. B. Horner: ^(31), ^(32)
-) Vinaya Pitaka (3): Khandhaka door I. B. Horner: ^(33)
-) Maha BuddhavamsaâThe Great Chronicle of Buddhas door Ven. Mingun Sayadaw: ^(34), ^(35), ^(36), ^(37), ^(38), ^(39), ^(40), ^(41)
-) Dhammapada (Illustrated) door Ven. Weagoda Sarada Maha Thero: ^(42), ^(43), ^(44), ^(45), ^(46), ^(47)
-) Chaitanya Bhagavata door Bhumipati DÄsa: ^(48)
-) Haribhakti-sudhodaya door Tridandi Sri Bhakti Prajnan Yati Maharaj: ^(49)
-) Prem Sagar (English translation) door W. Hollings: ^(50), ^(51), ^(52), ^(53)
-) Devi Bhagavata Purana door Swami Vijñanananda: ^(54), ^(55), ^(56), ^(57), ^(58), ^(59), ^(60), ^(61)
-) Anugita (English translation): ^(62)
-) Laghu-yoga-vasistha door K. Narayanasvami Aiyar: ^(63)
-) Gautami Mahatmya door G. P. Bhatt: ^(64)
-) Ramayana of Valmiki (Shastri) door Hari Prasad Shastri: ^(65), ^(66)
-) Bhagavad-gita-rahasya (or Karma-yoga Shastra) door Bhalchandra Sitaram Sukthankar: ^(67)
-) Natyashastra (English) door Bharata-muni: ^(68)
-) Kathasaritsagara (the Ocean of Story) door Somadeva: ^(69)
-) Harsha-charita door E. B. Cowell: ^(70)
-) History of Indian Medicine (and Ayurveda) door Shree Gulabkunverba Ayurvedic Society: ^(71)
-) Brihat Samhita door N. Chidambaram Iyer: ^(72)
-) Ishavasya Upanishad with Shankara Bhashya (Sitarama) door S. Sitarama Sastri: ^(73)
-) Thirty minor Upanishads door K. Narayanasvami Aiyar: ^(74)
-) Bharadvaja-srauta-sutra door C. G. Kashikar: ^(75)
-) Parama Samhita (English translation) door Krishnaswami Aiyangar: ^(76)
-) Kamashastra Discourse (Life in Ancient India) door Nidheesh Kannan B.: ^(77)
-) Triveni Journal: ^(78), ^(79), ^(80), ^(81), ^(82), ^(83), ^(84), ^(85), ^(86), ^(87), ^(88), ^(89), ^(90)