Maksud Kusta
Dalam bahasa Inggeris: Leprosy
Ejaan alternatif: Orang kusta
Sila ambil perhatian: Contoh di bawah adalah untuk tujuan ilustrasi sahaja dan tidak menggambarkan terjemahan atau petikan langsung. Adalah menjadi tanggungjawab anda sendiri untuk menyemak fakta untuk kebenaran.
Konsep Buddha 'Kusta'
Kusta dalam Mahayana: Penyakit merosakkan kecantikan puteri ketua suku, mengakibatkan pembuangan [1]. Penyakit ini juga dikaitkan dengan penderitaan.
Kusta dalam Theravada: Penyakit yang menimpa Puteri Rohini akibat perbuatan jahatnya di masa lalu yang didorong oleh kemarahan dan juga rasa cemburu [2]. Ia merupakan kesan karma buruk.
Konsep Hindu 'Kusta'
Dalam konteks Hindu, "Kusta" (Kusta) seringkali dikaitkan dengan penyakit kronis dan menular yang menyebabkan lesi kulit, kerusakan saraf, dan gangguan pada selaput lendir. Dalam tradisi Vaishnava, penyakit ini digambarkan sebagai sebuah penderitaan fisik yang parah. Penyakit ini dapat dialami oleh individu, [3] atau digunakan secara metaforis untuk menggambarkan akibat dari penghinaan terhadap Vaishnava. [4] Penderitaan ini dapat dianggap sebagai hal yang remeh dibandingkan dengan konsekuensi spiritual dari menyinggung seorang Vaishnava. [5] Dalam Purana, Kusta seringkali dikaitkan dengan karma dan akibat dari perbuatan dosa. Raja Camatkara, misalnya, menderita penyakit ini sebagai akibat dari perbuatannya.
Penyakit ini juga dapat dialami oleh tokoh-tokoh seperti Raja Brihadbala, yang terkena Kusta setelah menyentuh teratai surya, yang menggambarkan tema kesucian fisik dan konsekuensi spiritual. Penyembuhan seringkali melibatkan tindakan spiritual, seperti mandi di danau, seperti yang dialami oleh Samba. [6] Dalam tradisi Ayurveda dan Rasashastra, Kusta diidentifikasi sebagai penyakit yang dapat diobati dengan berbagai metode, termasuk penggunaan obat-obatan herbal dan mineral. [7] Beberapa ramuan dikatakan dapat menyembuhkan Kusta, seperti Haritala, belerang, dan Pushpa-raga. [8]
Dalam Dharmashastra, Kusta dianggap sebagai penyakit yang harus dihindari dalam pertimbangan perjodohan. [9] Pengobatan dan pencegahan penyakit ini menjadi perhatian penting dalam berbagai tradisi Hindu, yang mencerminkan pentingnya kesehatan fisik dan spiritual dalam kehidupan. Penyakit ini dapat muncul akibat dari bakteri atau parasit tertentu. [10] Selain itu, beberapa teks menyebutkan bahwa Kusta dapat disebabkan oleh konsumsi zat yang tidak dimurnikan dengan benar. [11]
Konsep Kusta dalam sumber tempatan dan serantau
Kusta muncul di Asia Selatan, penyakit menyerang raja akibat gigitan ular. [12] Penyakit ini menimpa penguasa setelah kejadian aneh.
Konsep Kusta dalam sumber saintifik
Kusta, dalam sains, merupakan penyakit berjangkit kronik yang menjejaskan kulit dan saraf, dirawat dengan pelbagai kaedah. Penyakit ini disebabkan oleh *Mycobacterium leprae* dan mempunyai tempoh inkubasi yang panjang . Ia juga disebut dalam kajian dan dirawat dengan formulasi Siddha RNM. Halela siyah juga digunakan dalam rawatan . Penyakit kulit yang teruk boleh disebabkan oleh gabungan makanan yang tidak betul .
Kusta, yang dianggap penting dalam modul dermatologi, sangat penting untuk difahami oleh pelajar perubatan, terutama di kawasan tertentu [13]. Kusta juga menjejaskan membran mukus .
Sumber dan rujukan untuk bacaan lanjut
Senarai di atas adalah berdasarkan beberapa artikel (Bahasa Inggeris) dalam agama Buddha, Hindu, Jainisme, Sejarah dan tradisi rohani yang lain. Sumber yang digunakan dan maklumat lanjut tentang maksud simbol "Kusta" boleh didapati di bawah untuk rujukan:
-) Mahavastu (great story) door J. J. Jones: ^(1)
-) Dhammapada (Illustrated) door Ven. Weagoda Sarada Maha Thero: ^(2)
-) Chaitanya Bhagavata door Bhumipati DÄsa: ^(3), ^(4), ^(5)
-) Garga Samhita (English) door Danavir Goswami: ^(6)
-) Rasa Jala Nidhi, vol 2: Minerals (uparasa) door Bhudeb Mookerjee: ^(7), ^(8)
-) Manusmriti with the Commentary of Medhatithi door Ganganatha Jha: ^(9)
-) Garuda Purana door Manmatha Nath Dutt: ^(10)
-) Rasa Jala Nidhi, vol 3: Metals, Gems and other substances door Bhudeb Mookerjee: ^(11)
-) Village Folk-tales of Ceylon (Sri Lanka), vol. 1-3 door Henry Parker: ^(12)