Maksud Penyucian
Dalam bahasa Inggeris: Purification
Ejaan alternatif: Pemurnian
Sila ambil perhatian: Contoh di bawah adalah untuk tujuan ilustrasi sahaja dan tidak menggambarkan terjemahan atau petikan langsung. Adalah menjadi tanggungjawab anda sendiri untuk menyemak fakta untuk kebenaran.
Konsep Buddha 'Penyucian'
Dalam Buddhisme, "Penyucian" (Pemurnian) merujuk pada proses membersihkan kekotoran melalui pengumpulan jasa dan kebijaksanaan [1]. Ia juga merupakan proses memurnikan jiwa, dikaitkan dengan pencapaian dan praktik spiritual Moggallana [2].
Dalam Buddhisme Tibet, "Penyucian" adalah proses membersihkan tubuh dan pikiran, yang diperlukan untuk Yoga Transformasi [3].
Mahayana menganggapnya sebagai pembersihan pikiran dan tindakan dari pengaruh negatif melalui dharma [4]. Ini termasuk membersihkan diri dari kekotoran, kebodohan, dan keinginan melalui perilaku etis, meditasi, dan wawasan [5]. "Penyucian" dalam Mahayana juga melibatkan pembersihan dari kesalahpahaman dan karma negatif untuk mencapai kejernihan [6]. Proses ini meningkatkan kemampuan moral dan mental, sebagai aspek penting dari indriya [7]. Ini juga meningkatkan kejernihan dan kemampuan spiritual [8]. "Penyucian" melambangkan kesucian yang berkaitan dengan kelahiran dan kehidupan Buddha [9]. Ia dikaitkan dengan kekuatan Bodhisattva, yang melambangkan kesucian sekitar konsepsi [10]. "Penyucian" diajarkan dalam kitab suci [11].
Theravada melibatkan ritual untuk mempersiapkan individu [12]. Ia adalah proses membersihkan pikiran dan tindakan dari kekotoran untuk mencapai keadaan spiritual yang lebih tinggi [13]. Ini juga melibatkan mengatasi penderitaan melalui pemahaman dan usaha . "Penyucian" bertujuan untuk mencapai kejernihan spiritual dan kebebasan dari keterikatan dan penderitaan [14]. Terdapat langkah-langkah yang jelas [15].
Konsep Hindu 'Penyucian'
Dalam konsep Hindu, "Penyucian" (Pemurnian) merujuk kepada proses yang komprehensif, mencakup aspek spiritual, fisik, dan ritual. Dalam konteks agama Hindu, konsep ini merujuk pada berbagai cara untuk membersihkan diri dari dosa, ketidakmurnian, atau kekotoran, yang sangat penting sebelum melakukan upacara keagamaan atau terlibat dalam praktik spiritual. Proses ini dapat dicapai melalui berbagai cara, termasuk penggunaan air suci untuk membersihkan diri dari keterlibatan dalam upacara yang berkaitan dengan Rudra [16].
Dalam tradisi Vaishnava, penyucian melibatkan pembersihan spiritual, sering kali melalui pengaruh orang suci atau penyebutan nama-nama suci [17]. Ini juga dapat dicapai melalui nyanyian nama-nama suci atau menerima sentuhan kaki lotus [18]. Chanting mantra Rig Veda yang berkaitan dengan Wisnu juga membawa pada keadaan yang diinginkan [19]. Penyucian dalam Vaishnavisme bertujuan untuk menjadi bersih secara spiritual dan bebas dari dosa [20].
Dalam Purana, penyucian melibatkan pencapaian kebersihan spiritual melalui berbagai cara, termasuk kesucian dalam ucapan, perbuatan, dan air [21]. Hal ini juga merupakan proses untuk menjadi bersih secara fisik dan spiritual sebelum melakukan tindakan keagamaan [22]. Penyucian penting dalam mempersiapkan bahan dan melakukan upacara untuk memastikan efek Yajna tercapai [23]. Pembersihan juga dapat dilakukan dengan menggunakan abu, penting untuk praktik spiritual [24]. Ritual membersihkan diri secara fisik dan spiritual, sering kali melibatkan ritual [25].
Lebih lanjut, penyucian dalam Purana menekankan penggunaan abu dan mantra [26]. Proses ini juga melibatkan pembersihan tubuh dan pikiran, baik secara fisik maupun mental [27]. Pembersihan diri dan ruang ritual sebelum melakukan upacara suci penting untuk memastikan kesiapan spiritual . Penyucian sering kali melibatkan kegiatan ritual yang melibatkan air . Penyucian dari dosa atau ketidakmurnian juga dapat dicapai melalui ritual seperti mandi suci dan doa . Proses ini mengarah pada pembebasan dari dosa dan siklus kehidupan .
Penyucian dalam Purana juga melibatkan ritual dan mandi suci . Mandi di Vishnupadi Ganga memungkinkan Candasharman kembali ke keadaan kebersihan spiritual . Pembersihan dari ketidakmurnian mental dan fisik diperlukan untuk praktik spiritual . Menjaga kesucian untuk mendapatkan manfaat seperti meninggal di Kashi juga dianggap penting . Ritual yang dimaksudkan untuk membersihkan dan meningkatkan spiritual para penyembah juga termasuk dalam proses penyucian .
Membuat diri bersih secara fisik dan spiritual, terutama sebelum beribadah juga menjadi fokus . Penyucian dari dosa dan ketidakmurnian adalah aspek penting dari perjalanan spiritual . Metode pemulihan kemurnian setelah polusi bervariasi berdasarkan kelas sosial . Penyucian juga merupakan aspek utama dalam penyembahan, yang menekankan pembersihan dosa dan peningkatan spiritual . Pengalaman pembersihan spiritual dan emosional oleh Vasudeva dan Devaki melalui perbuatan Krishna juga termasuk dalam penyucian .
Dalam Kavya, penyucian melibatkan pembuatan sesuatu menjadi bersih atau suci, sering kali melibatkan penyiraman air di persimpangan jalan dalam konteks ritual [28]. Tindakan seremonial juga mempersiapkan individu untuk mencapai kejernihan spiritual dan memohon kekuatan kebenaran [29].
Dalam Vedanta, penyucian berfokus pada memisahkan tubuh yang tidak murni dari Atma yang murni [30]. Hal ini memungkinkan individu untuk mencapai pengetahuan penyelamatan dan pembebasan [31]. Penyucian juga diakui sebagai hasil karma dalam konteks pembebasan [32].
Dalam Shaivisme, penyucian melibatkan penghapusan ketidakmurnian dari jiwa sebagai bagian dari pengembangan spiritual .
Dalam Dharmashastra, penyucian melibatkan menjadi bersih atau bebas dari dosa [33]. Proses pembersihan spiritual yang diperlukan melibatkan menyentuh air suci untuk memulihkan kebersihan ritual [34]. Penyucian juga terkait dengan Santapana Kricchra, yang bertujuan untuk mereka yang takut akan ketidakmurnian dalam makanan mereka [35]. Memastikan air bersih dan layak dikonsumsi juga penting [36]. Ritual untuk memulihkan kemurnian seseorang, biasanya melibatkan mandi atau praktik keagamaan lainnya setelah periode ketidakmurnian [37]. Tindakan membersihkan diri, termasuk menyikat gigi, adalah bagian dari penyucian [38].
Penyucian dalam Dharmashastra juga dipengaruhi oleh kasta seseorang [39]. Membaca ayat dan mantra, terutama lebih dari tiga ayat, juga membantu dalam penyucian [40]. Memulihkan kemurnian setelah periode ketidakmurnian biasanya melibatkan mandi dan melakukan upacara [41]. Aturan tertentu berdasarkan hubungan mengatur pemulihan ritual setelah periode ketidakmurnian [42]. Membersihkan ruang fisik dan peralatan juga merupakan bagian dari penyucian [43]. Penyucian spiritual adalah aspek penting dari praktik dan pengembangan spiritual [44].
Berbagai cara seperti waktu, api, tindakan, dan elemen lainnya digunakan untuk membersihkan diri dari dosa [45]. Tindakan untuk membersihkan diri dari dosa atau pelanggaran juga merupakan bagian dari penyucian [46]. Pemberian barang sebagai penebusan atas pembunuhan wanita yang tidak setia juga termasuk [47]. Membersihkan tubuh untuk mencapai kebersihan spiritual adalah tujuan dari penyucian [48]. Penyucian dapat melibatkan mandi dan praktik diet tertentu [49]. Penyucian melalui ritual juga bertujuan untuk menebus individu [50]. Waktu juga dapat menjadi cara penyucian, seperti dalam kelahiran [51]. Penebusan dosa yang terkait dengan pelanggaran mental terhadap suami juga termasuk [52]. Puasa atau praktik pembersihan lainnya mungkin terlibat dalam penebusan konsumsi makanan yang tidak pantas [53]. Pembersihan bahan yang akan digunakan dalam ritual untuk memastikan kesesuaiannya juga termasuk [54].
Konsep Jain 'Penyucian'
Penyucian dalam Jainisme merujuk pada pembersihan rohani melalui kehadiran dan berkat Tuhan Yang Maha Esa [55]. Ia juga berkaitan dengan niat raja membantu Yang Terberkati menunaikan sumpah, mencerminkan keinginan untuk pembersihan rohani dan masyarakat [56].
Konsep Penyucian dalam sumber tempatan dan serantau
Penyucian dalam sejarah India merangkumi pelbagai aspek. Ia melibatkan penyucian rohani melalui amalan seperti mencuci pakaian, berpuasa, dan tidur di tanah kosong [57]. Konsep ini juga dikaitkan dengan kebersihan moral dan etika yang diutarakan oleh Gandhi, yang mana menjadi teras pandangannya tentang dunia [58].
Selain itu, konsep ini merangkumi amalan memberi sedekah untuk membersihkan hati dan meningkatkan pertumbuhan rohani . Penyuci juga berkaitan dengan rawatan bagi faktor penyebab penyakit [59].
Konsep Penyucian dalam sumber saintifik
Penyucian dalam sains merujuk pada proses membuang kekotoran. Ini untuk mendapatkan produk diingini dalam bentuk tulen . Penjelasan ini penting dalam bidang kimia melibatkan Zoledronic acid. Ia menggunakan kaedah seperti penghabluran semula.
Sumber dan rujukan untuk bacaan lanjut
Senarai di atas adalah berdasarkan beberapa artikel (Bahasa Inggeris) dalam agama Buddha, Hindu, Jainisme, Sejarah dan tradisi rohani yang lain. Sumber yang digunakan dan maklumat lanjut tentang maksud simbol "Penyucian" boleh didapati di bawah untuk rujukan:
-) The Great Chariot door Longchenpa: ^(1)
-) Apadana commentary (Atthakatha) door U Lu Pe Win: ^(2)
-) The Six Yogas of Naropa door C. A. Musés: ^(3)
-) Bodhisattvacharyavatara door Andreas Kretschmar: ^(4)
-) Mahayana Mahaparinirvana Sutra: ^(5), ^(6)
-) Maha Prajnaparamita Sastra door Gelongma Karma Migme Chödrön: ^(7), ^(8)
-) Mahavastu (great story) door J. J. Jones: ^(9), ^(10)
-) Akshayamatinirdesha [english]: ^(11)
-) Vinaya Pitaka (4): Parivara door I. B. Horner: ^(12), ^(15)
-) Dhammapada (Illustrated) door Ven. Weagoda Sarada Maha Thero: ^(13)
-) Milindapanha (questions of King Milinda) door T. W. Rhys Davids: ^(14)
-) Satapatha-brahmana door Julius Eggeling: ^(16)
-) Chaitanya Bhagavata door Bhumipati DÄsa: ^(17), ^(18), ^(19)
-) Garga Samhita (English) door Danavir Goswami: ^(20)
-) Mahabharata (English) door Kisari Mohan Ganguli: ^(21), ^(22)
-) Devi Bhagavata Purana door Swami Vijñanananda: ^(23), ^(24), ^(25), ^(26)
-) Garuda Purana door Manmatha Nath Dutt: ^(27)
-) Kathasaritsagara (the Ocean of Story) door Somadeva: ^(28), ^(29)
-) Thirty minor Upanishads door K. Narayanasvami Aiyar: ^(30)
-) Taittiriya Upanishad Bhashya Vartika door R. Balasubramanian: ^(31), ^(32)
-) Baudhayana Dharmasutra door Georg BĂŒhler: ^(33)
-) Apastamba Yajna-paribhasa-sutras door Hermann Oldenberg: ^(34)
-) Manusmriti with the Commentary of Medhatithi door Ganganatha Jha: ^(35), ^(36), ^(37), ^(38), ^(39), ^(40), ^(41), ^(42), ^(43), ^(44), ^(45), ^(46), ^(47), ^(48), ^(49), ^(50), ^(51), ^(52), ^(53)
-) Bharadvaja-srauta-sutra door C. G. Kashikar: ^(54)
-) Trishashti Shalaka Purusha Caritra door Helen M. Johnson: ^(55), ^(56)
-) Folklore of the Santal Parganas: ^(57)
-) Triveni Journal: ^(58)