Maksud Doktrin Buddha
Dalam bahasa Inggeris: Buddhist doctrine
Sila ambil perhatian: Contoh di bawah adalah untuk tujuan ilustrasi sahaja dan tidak menggambarkan terjemahan atau petikan langsung. Adalah menjadi tanggungjawab anda sendiri untuk menyemak fakta untuk kebenaran.
Konsep Buddha 'Doktrin Buddha'
Doktrin Buddha merangkumi pelbagai ajaran dan prinsip yang menekankan jalan menuju pencerahan. Dalam tradisi Mahayana, ia adalah sistem kepercayaan yang diasaskan oleh Buddha, membimbing tingkah laku sami dan orang awam [1] [2]. Ajaran ini menekankan saling berkaitnya semua makhluk dan potensi setiap insan untuk mencapai ke-Buddhaan [3]. Dalam konteks Theravada, ia merujuk kepada ajaran dan prinsip yang ditetapkan oleh Buddha, yang membimbing pengamal ke arah pencerahan [4].
Ajaran Buddha juga memberi pandangan tentang sifat kewujudan, penderitaan, dan pembebasan [5]. Dalam Mahayana, ia merangkumi ajaran yang menekankan pemahaman tentang sebab dan akibat, kewujudan, dan syarat yang mengawal sifat dharma [6]. Dalam Tibetan Buddhism, doktrin ini termasuk kebenaran yang disahkan melalui bukti dengan premis yang mantap [7]. Ia juga melibatkan kepercayaan terhadap konsep seperti Apoha [8].
Ajaran Buddha juga menumpukan kepada keseimbangan, pemahaman, dan peranan masa dalam amalan rohani [9]. Ia adalah ajaran yang penting untuk memahami jalan menuju pencerahan [10]. Ajaran ini menggariskan prinsip-prinsip asas, seperti Empat Kebenaran Mulia dan Jalan Lapan Lapis [11]. Ajaran Buddha sering kali dilihat sebagai serasi dengan ajaran ilahi [12]. Ajaran-ajaran ini juga memberi tumpuan kepada minda dan badan serta kesihatan .
Konsep Hindu 'Doktrin Buddha'
Doktrin Buddha dalam konteks Hindu merujuk pada ajaran Buddha yang seringkali dibahas dalam berbagai teks. Dalam Purana, doktrin Buddha dianggap sebagai ajaran palsu yang berkaitan dengan kehancuran. Dalam Kavya, ajaran Buddha dibandingkan dengan kepercayaan Hindu, serta mencerminkan tema sosial. [13] Beberapa kisah dalam Kavya menggambarkan ajaran yang diikuti oleh anak muda menuju pencerahan, dan prinsip-prinsip Buddha yang mencakup filsafat, etika, serta praktik pengikutnya. [14]
Prinsip-prinsip ini juga memengaruhi konteks sosial dalam drama. Ajaran Buddha juga diakui oleh Banabhatta, seorang brahmana ortodoks. Dalam Yoga, doktrin ini dibandingkan dengan deskripsi Yoga tentang kondisi jiwa, dengan fokus pada keberadaan sementara. [15]
Ajaran Buddha juga memiliki kaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan dalam Ayurveda. [16] Dalam Vedanta, ajaran Buddha yang menyebar pada masa Shankara, yang berupaya dilawan dengan pemikiran Vedantik. Dalam Nyaya, doktrin ini menekankan pandangan bahwa segala sesuatu bersifat sementara dan tidak ada yang kekal. Udayana mengkritik pandangan filosofis Buddhis tentang diri dan realitas.
Konsep Doktrin Buddha dalam sumber tempatan dan serantau
Doktrin Buddha merangkumi ajaran asas agama Buddha yang dipelajari di Nalanda, India [17]. Ajaran ini menekankan dana untuk memperoleh merit, menyoroti hubungan penderma dan penerima . Ajaran Buddha merangkumi falsafah yang disusun dalam teks kanonik [18].
Ajaran Buddha yang dikritik oleh ahli falsafah Vedantik juga penting [19]. Ia merangkumi ajaran Buddha yang dipelajari dan diamalkan oleh pengikutnya [20]. Doktrin ini dijelaskan melalui sifat-sifat bulatan [21]. Ajaran ini juga merupakan falsafah yang dikaji secara sistematik dalam pelbagai teks [22].
Sumber dan rujukan untuk bacaan lanjut
Senarai di atas adalah berdasarkan beberapa artikel (Bahasa Inggeris) dalam agama Buddha, Hindu, Jainisme, Sejarah dan tradisi rohani yang lain. Sumber yang digunakan dan maklumat lanjut tentang maksud simbol "Doktrin Buddha" boleh didapati di bawah untuk rujukan:
-) The gods of northern Buddhism door Alice Getty: ^(1), ^(2)
-) Shurangama Sutra (with commentary) (English) door Hsuan Hua: ^(3)
-) Mahavamsa door Wilhelm Geiger: ^(4)
-) Mahayana Mahaparinirvana Sutra: ^(5)
-) Maha Prajnaparamita Sastra door Gelongma Karma Migme Chödrön: ^(6), ^(9), ^(10)
-) Tattvasangraha [with commentary] door Ganganatha Jha: ^(7), ^(8), ^(12)
-) Blue Annals (deb-ther sngon-po) door George N. Roerich: ^(11)
-) Kathasaritsagara (the Ocean of Story) door Somadeva: ^(13)
-) Harsha-charita door E. B. Cowell: ^(14)
-) Yoga-sutras (with Bhoja’s Rajamartanda) door Rajendralala Mitra: ^(15)
-) Bhesajjakkhandhaka (Chapter on Medicine) door Hin-tak Sik: ^(16)
-) Triveni Journal: ^(17), ^(19), ^(22)
-) Buddhist Ceremonies and Rituals of Sri Lanka door A. G. S. Kariyawasam: ^(18), ^(20)